Ini Karyaku

Minggu, 26 Desember 2010

Ikhlas

Ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia lima tahun. Pada suatu sore, Anisa menemani Ibunya berbelanja di suatu supermarket.
Ketika sedang menunggu giliran membayar, Anisa melihat sebentuk kalung mutiara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik. Kalung itu nampak begitu indah, sehingga Anisa sangat ingin memilikinya.

Tapi... Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji:
Tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli. Dan tadi Ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik.

Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya : "Ibu,bolehkah Anisa memiliki kalung ini ? Ibu boleh kembalikan kaos kaki yang tadi... " Sang Bunda segera mengambil kotak kalung dari tangan Anisa.Dibaliknya tertera harga Rp 15,000. Dilihatnya mata Anisa yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas.
Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tak mau bersikap tidak konsisten...

"Oke ... Anisa, kamu boleh memiliki kalung ini. Tapi kembalikan kaos kaki yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, Ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju ?"

Anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke raknya."Terimakasih..., Ibu"
Anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya. Menurutnya, kalung itu membuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik Ibunya.Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur. Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab, kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau...

Setiap malam sebelum tidur, Ayah Anisa akan membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita, Ayah bertanya "Anisa..., Anisa sayang ngga sama Ayah ?" "Tentu dong... Ayah pasti tahu kalau Anisa sayang Ayah !"
"Kalau begitu, berikan kepada Ayah kalung mutiaramu..."
"Yah..., jangan dong Ayah ! Ayah boleh ambil "si Ratu" boneka kuda dari nenek... ! Itu kesayanganku juga"
"Ya sudahlah sayang,... ngga apa-apa !". Ayah mencium pipi Anisa sebelum keluar dari kamar Anisa.

Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, Ayah bertanya lagi, "Anisa..., Anisa sayang nggak sih, sama Ayah ?"
"Ayah, Ayah tahu bukan kalau Anisa sayang sekali pada Ayah ?".
"Kalau begitu, berikan pada Ayah kalung mutiaramu."
"Jangan Ayah... Tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie ini.. "
Kata Anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain.

Beberapa malam kemudian, ketika Ayah masuk kekamarnya, Anisa sedang duduk diatas tempat tidurnya. Ketika didekati, Anisa rupanya sedang menangis diam-diam.
Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan. Dari matanya,mengalir bulir-bulir air mata membasahi pipinya...
"Ada apa Anisa, kenapa Anisa ?"

Tanpa berucap sepatah pun, Anisa membuka tangannya. Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya " Kalau Ayah mau... ambillah kalung Anisa"

Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Anisa. Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih... sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi Anisa...
"Anisa... ini untuk Anisa. Sama bukan ? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau"

Ya..., ternyata Ayah memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi Anisa.

Demikian pula halnya dengan Allah S.W.T.. Terkadang Dia meminta sesuatu dari kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang-kadang kita seperti atau bahkan lebih naif dari Anisa : Menggenggam erat sesuatu yang kita anggap amat berharga, dan oleh karenanya tidak ikhlas bila harus kehilangan...

Untuk itulah perlunya sikap ikhlas, karena kita yakin tidak akan Allah mengambil sesuatu dari kita jika tidak akan menggantinya dengan yang lebih baik.

Keistimewaaan Wanita

1. Doa wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayangnya yang lebih kuat dari lelaki.
2. Wanita yang Sholihah itu lebih baik daripada 1000 orang lelaki yang sholeh.
3. Barang siapa yang menngembirakan anak wanitanya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takutkan Allah.
4. Barang siapa yang membawa hadiah ( oleh-oleh ) lalu diberikan kepada keluarganya, hendaklah mendahulukan anak wanitanya dari anak laki-laki
5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama Rasulullah SAW didalam Syurga.
6. Barang siapa mempunyai 2 atau 3 anak wanita, atau 2 atau 3 saudara wanita lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa dan tanggung jawab maka baginya adalah Syurga.
7. Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak wanitanya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka (Aisyah r.a.).
8. Syurga dibawah telapak kaki Ibu ( Hadits )
9. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga, maka masuklah dari pintu yang dikehendaki.
10. Wanita yang taat akan suaminya serta menjaga sholat dan puasanya, semua ikan-ikan dilaut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama dia taat pada suaminya dan direlakanya.
11. Apabila memanggil akan engkau dua orang Ibu Bapakmu, maka jawablah panggilan Ibumu dahulu.
12. Aisyah r. a. berkata “ Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ? “ Jawab Baginda, “ Suaminya “ Siapa pula berhak terhadap lelaki ? Jawab Rasulullah “ Ibunya “
13. Wanita apabila sholat 5 waktu, puasa 1 bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu Syurga mana saja yang dia kehendaki.
14. Tiap wanita yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T memasukkan dia kedakam Syurga 10.000 tahun lebih dahulu dari suaminya.

Hanya Wanita

Hari-hari belakangan ini terasa gelap buat Sisca, ibu dua anak yang baru saja disentak kekecewaan yang amat dalam, setelah promosi kenaikan jabatannya tertunda. “Percuma saja aku kerja mati-matian melebihi siapapun di kantorku, sia-sia saja aku tidur larut untuk menuntaskan pekerjaan di rumah, kasihan anak-anak karena sepanjang akhir pekan aku sibuk membenahi pekerjaanku. Nyatanya, jalanku tetap dihambat!” keluh Sisca.
Tak pelak lagi. Jiwa wanita pekerja keras ini belakangan mulai diguncang emosi. Suami dan anak-anaknya menangkap gejala menyedihkan. Sisca kadang murung, lantas bisa marah tak terkendali. Malam hari ia menangis sesenggukan di dada sang suami.


Bukan cuma Sisca. Siapapun di dunia ini pasti pernah merasakan ‘guncangan’ emosi yang membuat jiwa meronta, terpuruk, bahkan melayang. Riana, gadis manis mahasiswi ekonomi tingkat tiga, minggu lalu dibuat jatuh terpuruk setelah putus dari pacarnya. Lina, sekretaris cantik berusia 23 tahun, dibuat mengharu biru, lantaran ibunya yang sudah lama tak bertegur sapa dengannya memberikan seikat bunga di hari ulang tahunnya. Sementara Hesti, sarjana hukum yang belum mendapat pekerjaan serasa mendapat durian runtuh ketika Hendra, sarjana lulusan luar negeri yang sudah lama diincarnya tiba-tiba menawarkan diri datang ke rumah.
Hidup adalah cerita yang tak pernah berhenti. Anda tak bisa mendapat tempat, dimana ‘cuaca’ hidup terus menerus sama. Keadaan statis tak mungkin mewarnai jiwa, karena hidup sarat dengan angin yang damai, badai, hujan atau sengatan matahari. Inilah yang penting dipahami, jiwa kita tak pernah terus menerus dalam kondisi stabil dan tenang. Suatu saat, karena hal apapun, bisa saja tiba-tiba emosi datang mengguncang!
Itukah saat-saat terburuk? Jangan dulu menyalahkan emosi. Penelitian yang dilakukan pakar psikologi di Amerika membuktikan, goncangan emosi pada kebanyakan orang justru menjadi semacam warming up pada apa yang dinamakan dengan pembaruan hidup. Orang yang dicekam rasa takut, menjadi survive karena tak mau takut lagi. Orang yang dibuat haru menjadi sangat arif karena ia mengerti indahnya dibahagiakan. Orang yang terpuruk lantaran disepelekan, menjadi kuat karena ia merasa perlu bertahan. Orang yang baru ditinggalkan melahirkan kembali semangat hidup untuk bisa bangkit.
Psikolog ternama, Jeanne Seagal, Ph.D. mengatakan dalam bukunya yang berjudul Raising Your Emotional Intelligence, bahwa emosi jika dikelola dengan baik, memiliki sisi positif, yakni menjadi pemicu sifat-sifat yang menguntungkan. “Rasa takut, senang, cemas, sedih, marah, kesal merupakan semacam olahraga jiwa,” kata Jeanne.
Bagaimana mengelolanya? Face the fact ! Itu jawaban mutlak. Seperti halnya rasa sakit, maka yang namanya emosi hendaknya dipahami dan diperhatikan, bukan diabaikan. Dalam pengalamannya menghadapi banyak pasien, Jeanne menemukan bahwa orang-orang yang menyadari dan memperhatikan gejolak emosi di dirinya cenderung menunjukan usaha yang positif untuk menemukan solusi, ketimbang orang yang lari dari kenyataan dan berharap emosi hilang dengan instan.
“Seluruh jenis emosi itu bagus. Punya sifat informatif dan konstruktif,” ujar Jeanne. “Emosi mampu menjadi peringatan untuk bangkit dan memberikan sinyal untuk mengubah sesuatu dalam hidup,” lanjutnya lagi.
Jika Anda kini tengah tenggelam dalam tangis yang tak berkesudahan gara-gara sebuah persoalan yang ‘mengocok’ emosi Anda, buanglah dulu semua tangis Anda. Setelah itu? Renungkanlah, bahwa emosi yang kini sedang menguasai Anda membawa pesan yang tak terkatakan, yakni….lakukan sesuatu agar keadaan lebih baik!

Masih Perlukah Wanita Belajar Memasak? Sebuah pekerjaan rumah tangga yang kini mulai ditinggalkan wanita modern.

Hasan mengernyitkan kening ketika menyantap nasi goreng buatan Rahmi, istri barunya. Di bibirnya tersungging sebuah senyum tipis, sementara Rahmi memandang suaminya penuh rasa cemas. Benar dugaannya, hingga kali ketiga ia memasakkan nasi goreng untuk suaminya ternyata belum juga bisa terasa pas di lidah.
"Enak...," hibur suaminya sambil meneruskan, "Cuma terlalu asin." Rahmi tersenyum kecut menahan malu. Setelah hampir sebulan lalu keduanya menikah, baru tak lebih dari dua pekan mereka menempati rumah kontrakannya. Sejak saat itu Rahmi memang harus memasak, mencuci, dan menyeterika sendiri. Pekerjaan-pekerjaan yang tak pernah ia sentuh ketika masih gadis. Ibunya tak pernah mengajarkan pekerjaan-pekerjaan semacam itu kepadanya, dan semasa kuliah pun habis waktunya untuk belajar melulu.
Beruntung, Hasan termasuk suami yang mau mengerti latar belakang kehidupan istrinya, hingga selanjutnya justru Hasanlah yang mengajari Rahmi berbagai resep masakan.
Di era globalisasi ini, semakin banyak gadis yang senasib seperti Rahmi. Sekolah tinggi, pandai, mandiri, tetapi tak bisa memasak, tak suka mencuci ataupun menyapu halaman. Kamarnya penuh buku diktat berantakan, debu di rak buku dan jendela sudah berminggu-minggu belum dibersihkan, tetapi gadis penghuni kamar itu tetap asyik berkutat dengan buku-buku pelajaran dan komputernya.
Jika dilihat dari kesibukan jadwal kuliah dan materi pelajaran yang ekstra berat, kita mungkin bisa memahami mengapa gadis-gadis pandai itu begitu giat belajar hingga melalaikan pekerjaan-pekerjaan teknis. Dianggapnya pekerjaan-pekerjan itu hanya membuang waktu, buang tenaga, tidak bermanfaat, dan terlalu remeh dibandingkan tugas belajar yang berat. Benarkah pendapat itu?
Tentu saja salah besar. Setiap pekerjaan, seremeh apapun, pasti ada manfaatnya. Khusus untuk pekerjaan-pekerjaan kecil dalam rumah tangga seperti ini, sebenarnya memiliki manfaat cukup besar pula bagi kaum hawa. Apa saja manfaatnya, akan kita bahas berikut ini.
Bukan Pekerjaan Remeh
Pekerjaan memasak, misalnya, akan menajamkan perasaan seseorang. Kepandaian merajang bawang merah dengan sama tipis, sama sekali bukan hal yang mudah. Memperkirakan minyak agar tidak terlalu panas sehingga kerupuk bisa mekar dengan baik sempurna, kuningnya pas, dan tidak terlalu coklat pun butuh kepekaan perasaan. Belum lagi persoalan penataan hidangan di meja makan, bagaimana bisa nampak lebih menarik untuk disantap, semuanya butuh kelembutan perasaan dan ketrampilan motorik halus jari-jari tangan.
Mencuci, sekilas nampak seperti pekerjaan kasar semata. Ternyata di sana tetap dibutuhkan juga latihan kesabaran. Kaos kaki dekil, hanya bisa dibersihkan dengan menguceknya kuat-kuat berkali-kali. Bagian dalam kerah baju dan saku, perlu gosokan pelan namun teliti karena debunya tersembunyi di bagian yang sulit dikucek. Belum lagi saat menjemurnya. Jika asal-asalan merentangkan jemuran, ketika kering baju menjadi kusut. Tetapi jika dijemur dengan rapi, hati-hati, diluruskan serat-serat kainnya, maka baju akan lebih terawat rapi, tak mudah kusut maupun molor.
Begitu juga dengan meyeterika, membutuhkan latihan kesabaran yang tak ringan. Untuk bisa menyeterika kerah baju, bahu yang letaknya menyudut, lipatan-lipatan rok yang harus ditata satu demi satu, semuanya tak bisa dikerjakan dengan kasar dan sembarangan dan membutuhkan ketrampilan motorik halus jari-jari tangan pula.
Bagaimana dengan membersihkan kamar, menata buku, atau memasang vas bunga di meja, apakah semuanya pekerjaan remeh? Sama sekali tidak, karena semua ini akan mempertajam kepekaan para gadis terhadap kebersihan dan keindahan rumahnya kelak. Jika terbiasa dengan kamar seperti kapal pecah, lantas siapa yang nantinya berinisiatif memperindah rumahnya kelak? Padahal merawat bunga dalam pot bukan hal yang ringan. Membersihkan debu di sela-sela susunan buku, di sudut-sudut jendela pun butuh ketelatenan. Apakah harus suami yang mengerjakannya? Atau menggantungkan kepada pembantu? Ada pembantu pun tak akan berguna, jika majikannya tak peka terhadap kebersihan dan keindahan rumah.


Persiapkan Gadis-gadis Kita
Walaupun kita merasa sebagai orang modern, jangan sekali-sekali merasa tak perlu mengajarkan ketrampilan-ketrampilan rumah tangga kepada gadis-gadis kita. Apapun kesibukan mereka, latihlah gadis-gadis itu untuk bisa (walau tak harus pandai) memasak, menjahit, mencuci maupun menyeterika. Seperti yang sudah kita bahas, pekerjaan-pekerjaan tersebut turut berperan dalam membentuk karakter feminin dalam kepribadian mereka.
Jika gadis-gadis trampil melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut, kepekaan perasaan bisa tetap terjaga, juga kepekaan terhadap kebersihan lingkungan dan tumbuhlah pula cita rasa keindahannya. Kelembutan tangan dan kelincahan motorik halus jari-jari tangan mereka pun tetap terjaga. Dan pada akhirnya, semua itu akan membantu menghaluskan kejiwaan mereka, menumbuhkan kesabaran dan ketelatenannya.
Kepribadian yang halus dan lembut seperti ini akan menyeimbangkan kemandirian, kepandaian dan kemampuan rasio yang mereka dapatkan dari sekolah-sekolah formal yang ada.
Di jaman kehidupan Rasulullah, gadis-gadis telah mendapatkan pelajaran mengenai kehidupan berkeluarga sebelum mereka baligh. Sehingga ketika datang saat baligh, mereka telah dewasa dan siap untuk menjalani hidup pernikahan. Apakah terlalu muda? Tidak, karena kepribadian mereka telah cukup matang. Jauh berbeda dengan kepribadian gadis-gadis usia baligh sekarang, yang justru sedang berada dalam masa kritis sebagai remaja yang sedang mencari jati diri. Ini semua gara-gara para orang tua lalai untuk mendewasakan gadis-gadis mereka sebelum baligh.
Karena keadaan memang sudah berbeda, kita pun tak bisa melawan arus dengan mudah. Anak-anak gadis kita tetap harus mengikuti pola perkembangan masyarakat kita, tetapi jangan sekali-sekali lupa untuk tidak memberikan kebutuhan pendidikan kepribadian yang paling mereka butuhkan untuk masa-masa berkeluarganya kelak. Bukankah suami akan lebih sayang jika istri yang memasakkan makanan untuknya?
“dan bekerjalah kamu, maka Allah dan RosulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu dan kamu akan dikembalikan kepada (ALlah) yang maha mengetahui yang ghoib dan yang nyata”

Kamis, 23 Desember 2010

Kisah Kepongpong.......

Seorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul.
Dia duduk dan mengamati dalam beberapa jam kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.

Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu.
Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap2 mengkerut.Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yg mungkin akan berkembang dalam waktu.
Semuanya tak pernah terjadi.

Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak disekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yg menghambat dan perjuangan yg dibutuhkan kupu-kupu untukmelewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yg semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.

Saya memohon Kekuatan ..Dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.
Saya memohon Kebijakan ... Dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.
Saya memohon Kemakmuran .... Dan Tuhan memberi saya Otak dan Tenaga untuk bekerja.
Saya memohon Keteguhan hati ... Dan Tuhan memberi saya Bahaya untuk diatasi.
Saya memohon kebahagiaan dan cinta kasih...Dan Tuhan memberikan kesedihan kesedihan untuk dilewati.
Saya memohon Cinta .... Dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.
Saya memohon Kemurahan/kebaikan hati.... Dan Tuhan memberi saya kesempatan-kesempatan.
Saya tidak memperoleh yg saya inginkan, saya mendapatkan segala yang saya butuhkan.

Rabu, 22 Desember 2010

Cinta Sejati Seorng Ibu Terhadap Anak-anaknya

Dia seorang wanita yang sudah tua, namun semangat perjuangannya tetap menyala seperti wanita masih muda. Setiap tutur kata yang dikeluarkannya selalu menjadi pendorong dan bualan orang sekitarnya. Maklum-lah ia memang seorang penyair dua zaman, maka tidak kurang pula bercakap dalam bentuk syair. Al-Khansa binti Amru demikianlah nama wanita itu. Dia merupakan wanita yang terkenal cantik dan pandai di kalangan orang Arab.

Dia pernah bersyair mengenang kematian saudaranya yang bernama Sakhr:
“Setiap mega terbit, dia mengingatkan aku pada si Sakhr, malang.
Aku pula masih teringatkan dia setiap mega hilang di ufuk barat.
Kalaulah tidak kerana terlalu ramai orang menangis di sampingku ke atas mayat-mayat mereka, nescaya aku bunuh diriku.”
Setelah Khansa masuk Islam, keberanian dan kepandaiannya bersyair telah digunakannya untuk menye-marakkan semangat para pejuang Islam. Ia mempunyai empat orang putera yang kesemuanya telah diajar ilmu bersyair dan dididik berjuang dengan berani. Kemudian kesemua puteranya itu telah diserahkannya untuk berjuang demi kemenangan dan kepentingan Islam.
Khansa telah mengajar anaknya sejak kecil lagi agar jangan takut menghadapi peperangan dan cabaran.

Pada tahun 14 Hijrah, Khalifah Umar Ibnul Khattab menyediakan satu pasukan tempur untuk menentang Farsi. Semua umat Islam dari berbagai kabilah telah dikerahkan untuk menuju ke medan perang, maka terkumpullah seramai 41,000 orang tentera. Khansa telah mengerahkan keempat-empat puteranya agar ikut mengangkat senjata dalam perang suci itu. Khansa sendiri juga ikut ke medan perang dalam kumpulan pasukan wanita yang bertugas merawat dan menaikkan semangat pejuang tentera Islam.

Dengarlah nasihat Khansa kepada putera-puteranya yang sebentar lagi akan mara ke medan perang:
“Wahai anak-anakku! Kamu telah memilih Islam dengan rela hati. Kemudian kamu berhijrah dengan suka rela pula. Demi Allah, yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya kamu sekalian adalah putera-putera dari seorang lelaki dan seorang wanita. Aku tidak pernah mengkhianati ayahmu, aku tidak pernah memburuk-burukkan saudara maramu, aku tidak pernah merendahkan keturunan kamu, dan aku tidak pernah mengubah perhubun-gan kamu. Kamu telah tahu tentang pahala yang disediakan oleh Allah kepada kaum muslimin dalam memerangi kaum kafir itu. Ketahuilah bahawasanya kampung yang kekal itu lebih baik daripada kampung yang binasa.”

Kemudian Khansa membacakan satu ayat dari surah Ali Imaran yang bermaksud: “Wahai orang yang beri-man! Sabarlah, dan sempurnakanlah kesabaran itu, dan teguhkanlah kedudukan kamu, dan patuhlah kepada Allah, moga-moga kamu menjadi orang yang beruntung.” Putera-putera Khansa tertunduk khusyuk mendengar nasihat bonda yang disayanginya.
Seterusnya Khansa berkata: “Jika kalian bangun esok pagi, insya Allah, dalam keadaan selamat, maka ke-luarlah untuk berperang dengan musuh-musuh kamu. Gunakanlah semua pengalamanmu dan mohonlah per-tolongan dari Allah. Jika kamu melihat api pertempuran semakin hebat dan kamu dikelilingi oleh api peperan-gan yang sedang bergejolak masuklah kamu ke dalamnya. Dan dapatkanlah puncanya ketika terjadi perlagaan pertempurannya, semoga kamu akan berjaya mendapatkan balasan di kampung yang abadi, dan tempat tinggal yang kekal.”

Subuh esoknya semua tentera Islam sudah berada di tikar sholat masing-masing untuk mengerjakan perintah Allah iaitu solat Subuh, kemudian berdoa moga-moga Allah memberikan mereka kemenangan atau syurga. Kemudian Saad bin Abu Waqas panglima besar Islam telah memberikan arahan agar bersiap sedia sebaik saja semboyan perang berbunyi. Perang satu lawan satupun bermula sampai dua hari. Pada hari ketiga bermulalah pertempuran besar-besaran. 41,000 orang tentera Islam melawan tentera Farsi yang berjumlah 200,000 orang. Pasukan Islam mendapat tentangan hebat, namun mereka tetap yakin akan pertolongan Allah.

Putera-putera Khansa maju untuk merebut peluang memasuki syurga. Berkat dorongan dan nasihat dari bondanya, mereka tidak sedikitpun berasa takut. Sambil mengibas-ngibaskan pedang, salah seorang di antara mereka bersyair:
“Hai saudara-saudaraku!
Ibu tua kita yang banyak pengalaman itu, telah memanggil kita semalam dan membekalkan nasihat.
Semua mutiara yang keluar dari mulutnya bernas dan berfaedah.
Insya Allah akan kita buktikan sedikit masa lagi.”
Kemudian ia maju menetak setiap musuh yang datang. Seterusnya disusul pula oleh anak kedua maju dan menentang setiap musuh yang mencabar. Dengan semangat yang berapi-api ia bersyair:
“Demi Allah!
Kami tidak akan melanggar nasihat ibu tua kami
Nasihatnya wajib ditaati dengan ikhlas dan rela hati
Segeralah bertempur, segeralah bertarung dan menggempur musuh bersama-sama
Sehingga kau lihat keluarga Kaisar musnah.
Anak Khansa yang ketiga pula segera melompat dengan beraninya sambil bersyair:
“Sungguh ibu tua kami kuat keazamannya, tetap tegas dan tidak goncang.
Beliau telah menggalakkan kita agar bertindak cekap dan berakal cemerlang
Itulah nasihat seorang ibu tua yang mengambil berat terhadap anak-anaknya sendiri
Mari! Segera memasuki medan tempur dan segeralah untuk mempertahankan diri
Dapatkan kemenangan yang bakal membawa kegembiraan di dalam hati.
Atau tempuhlah kematian yang bakal mewarisi kehidupan yang abadi.”
Akhir sekali anak keempat menghunus pedang dan melompat menyusul abang-abangnya. Untuk menaikkan semangatnya ia pun bersyair:
“Bukanlah aku putera Khansa’, bukanlah aku anak jantan
Dan bukan pula kerana Amru yang pujiannya sudah lama terkenal,
Kalau aku tidak membuat tentera asing yang berkelompok-kelompok itu terjunam ke jurang bahaya, dan mus-nah mangsa oleh senjataku.”

Bergelutlah keempat-empat putera Khansa dengan tekad bulat untuk mendapatkan syurga diiringi oleh doa munajat ibondanya yang berada di garis belakang. Pertempuran terus hebat. Tentera Islam pada mulanya kebingungan dan kacau bilau kerana pihak Farsi menggunakan tentera bergajah di barisan hadapan, semen-tara tentera pejalan kaki berlindung di belakang binatang tahan lasak itu. Namun tentera Islam dapat mencederakan gajah-gajah itu dengan memanah mata dan bahagian-bahagian lainnya. Gajah yang cedera itu marah dengan menghempaskan tuan yang menungganginya, memijak-mijak tentera Farsi lainnya. Mereka jadi mangsa gajah sendiri. Kesempatan ini dipergunakan oleh pihak Islam untuk memusnahkan mereka.

Panglima perang bermahkota Farsi dapat dipenggal kepalanya, akhirnya merekapun lari lintang pukang menyeberangi sungai dan dipanah oleh pasukan Islam hingga air sungai menjadi merah. Pasukan Farsi kalah teruk, dari 200,000 tenteranya hanya sebahagian kecil sahaja yang dapat menyelamatkan diri.Umat Islam lega. Kini mereka mengumpul dan mengira tentera Islam yang gugur. Ternyata yang beruntung menemui sya-hid di medan Kadisia itu berjumlah lebih kurang 7,000 orang. Dan daripada 7,000 orang syhuhada itu terbujur empat orang adik beradik anak Khansa.

Seketika itu juga ramailah tentera Islam yang datang menemui Khansa memberitahukan bahawa keempat empat anaknya telah menemui syahid. Al-Khansa menerima berita itu dengan tenang, gembira dan hati tidak bergoncang. Al-Khansa terus memuji Allah dengan ucapan:
“Segala puji bagi Allah, yang telah memuliakanku dengan kesyahidan mereka, dan aku mengharapkan dari Tu-hanku, agar Dia mengumpulkan aku dengar mereka di tempat tinggal yang kekal dengan rahmat-Nya!”

Al-Khansa kembali semula ke Madinah bersama para perajurit yang masih hidup dengan meninggalkan ma-yat putera-puteranya di medan pertempuran Kadisia. Dari peristiwa peperangan itu pula wanita penyair ini mendapat gelaran kehormatan ‘Ummu syuhada yang ertinya ibu kepada orang-orang yang mati syahid.

Selasa, 21 Desember 2010

Pribadi Wanita Sholehah

Kemuliaan Ibu Dalam Islam
2 rakaat solat wanita yang hamil lebih baik dari 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil. Wanita yang hamil dapat pahala puasa disiang hari dan pahala ibadat dimalam hari. wanita yang bersalin dapat pahala 70 thn solat dan puasa serta setiap kesakitan pada satu uratnya, Allah bagi satu pahala haji. Sekiranya wanita meninggal dunia dalam masa 40 hari selepas bersalin ia dikira sebagai mati syahid.

Wanita yang beri minum susu badannya kepada anaknya akan dapat 1 pahala daripada tiap titik susu yang diberikannya. Wanita yang beri minum susu badannya kepada anaknya yang menangis maka Allah beri pahala satu thn pahala solat dan puasa.
Kalau wanita menyusui anaknya hingga cukup tempoh 2. 5 thn maka malaikat dilangit khabarkan berita bahwa syurga wajib baginya.

Seorang ibu yang menghabiskan masa mlmnya dengan tidur yang tidak selesa karena menjaga anaknya yang sakit mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.
Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anaknya yang sakit akan di ampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah beri 12 tahun pahala ibadat.

Kelebihan Wanita
Allah Yang Maha Bijaksana telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik kejadian. Dan Dia telah menjadikan hambanya itu berpasang-pasangan. Lelaki dan wanita yang saling memerlukan. Sebahagiannya menjadi pembantu kepada sebahagian yang lain. Kemuliaan manusia hanyalah dalam agama sejauh mana mereka dapat mentaati perintah Allah dengan cara Nabi S.A.W. Allah telah mengurniakan kepada wanita dengan berbagai kelebihan.

Syarat untuk wanita masuk syurga begitu mudah. Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Seorang wanita yang mengerjakan solat 5 waktu, berpuasa wajib sebulan, memelihara kemaluannya serta taat kepada suaminya maka pasti dia akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dikehendakinya. " (HR Abu Nuaim)

Ab. Rahman bin Auf meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Seorang wanita solehah lebih baik dari 1000 lelaki yang tak soleh. Dan seorang wanita yang melayan suaminya selama seminggu maka ditutupkan baginya 7 pintu neraka dan dibuka 8 pintu syurga yang mana dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa hisab. "

Siti Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Tidaklah seorang wanita yang haidh kecuali haidhnya merupakan kifarah bagi dosa2nya yang telah lalu. Dan pada hari pertama haidhnya membaca "Alhamdulillahi 'ala kulli hal wa astaghfirullaha min kulli zanbin" maka Allah menetapkan baginya bebas dari neraka, dengan mudah melalui sirat, aman dari siksa bahkan Allah mengangkat ke atasnya derajat 40 orang syuhada apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya. "

Wanita yang mulia dalam pandangan Allah, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Sebaik-baik wanita adalah apabila engkau pandang dia maka dia menggembirakan, bila engkau perintah dia taat, bila engkau tiada dia menjaga hartamu dan menjaga pula kehormatan dirinya. "
Ada sebuah riwayat bahwa pada zaman Nabi S.A.W. ada seorang lelaki yang akan berangkat untuk berperang dijln Allah. Dia berpesan kepada isterinya, "Wahai isteriku ... janganlah sekali-kali engkau meninggalkan rumah ini sehingga aku kembali.

"Secara kebetulan ayahnya menderita sakit... maka wanita tadi mengutus seorang lelaki menemui Rasulullah S.A.W. Baginda bersabda kepada utusan itu, "Agar dia taati suaminya. " Demikian pula wanita itu mengutus utusannya bukan hanya sekali sehingga akhirnya dia mentaati suaminya dan tidak berani keluar rumahnya.

Maka ayahnya meninggal dunia tetapi dia tetap tidak melihat mayat ayahnya. Dia tetap sabar sehingga suaminya pulang. Maka Allah memberi wahyu kepada Nabi yang berbunyi, "Sesungguhnya Allah telah mengampuni wanita tersebut disebabkan ketaatannya kepada suaminya. Dalam riwayat yang lain mengatakan bahwa Allah turut mengampuni dosa ayahnya disebabkan ketaatan anaknya itu.

Inilah sebenarnya perkara yang menyebabkan wanita diredhai oleh Allah bukannya dalam persamaan hak yang seperti dituntut oleh penjahil agama. Sedangkan dalam peristiwa Israk Mikraj, Nabi telah melihat ke dalam syurga yang mana Allah masuk wanita ke dalam syurga 500 tahun lebih awal dari suami mereka... dan bila melihat ke dalam neraka Nabi dapati 2/3 dari penghuninya adalah wanita. Oleh itu takutilah kita semua akan ALLAH... .

Kelebihan Wanita,
Abdullah bin Masud meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Apabila seorang wanita mencuci pakaian suaminya maka Allah mencatat baginya 1000 kebaikan, di ampunkan 2000 kesalahan bahkan segala sesuatu yang disinari matahari akan memohon ampun baginya dan Allah mengangkat 1000 derajat untuknya. " Maulana Syed Ahmad Khan dalam bayannya menceritakan kelebihan yang dimiliki oleh wanita. Katanya: Seorang wanita yang solehah lebih baik dari seorang wali Allah.

Wanita yang menguli tepung dengan membaca Bismillah akan diberkati Allah rezekinya.
Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir dapat pahala seperti membersihkan Baitullah.
Wanita yang solehah lebih baik dari 70 orang lelaki yang soleh. Allah akan berkati rezeki apabila wanita memasak dengan zikir.
Seorang wanita yang menutup auratnya dengan purdah ditingkatkan oleh Allah nur wajahnya 13 kali dari wajah asal.

Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah yang Maha Indah di akhirat nanti tetapi bagi Allah sendiri akan datang untuk berjumpa dengan wanita yang memberati auratnya iaitu yang memakai purdah dengan istiqamah.

Pengorbanan seorang wanita amat dihargai oleh Allah dan rasulnya. Cuma kita kurang mengetahui kelebihan yang dikurniakan kepada kita semua. Sehinggakan hari ini manusia Islam mencari sesuatu selain dari agama karena merasa pengorbanan mereka tidak dihargai. Dan mereka turut melaungkan persamaan hak seperti di barat. Ini semua bukanlah salah mereka... tetapi kitalah yang bersalah karena kita lupa bahwa kita ini umat yang dianugerah kan dengan tugas kenabian. Memberi harapan dan bimbingan kepada manusia...

Wanita Solehah Sebagai Anak
Allah S.W.T telah berfirman yang maksudnya : "Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah selain kepada-Nya, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu-bapa mu. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan jangan kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Ya Rabbi, kasihanilah mereka kedua-duanya, sebagaimana mereka berdua telah menyantuni aku waktu kecil. " Al Isra' 23-24.

Allah memerintahkan agar manusia berbakti kepada kedua ibu bapa mereka dan mentaati mereka. Bagi wanita ketaatan mereka sebelum mereka berkahwin adalah kepada kedua ibu-bapa mereka dan selepas berkahwin, kepada suami mereka Menyakiti hati kedua mereka adalah merupakan dosa yang amat besar.

Ismail Ibnu Umayyah telah berkata : Seorang lelaki meminta nasihat : "Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat. " Rasul menjawab "Janganlah engkau menyekutukan Allah dengan sesuatupun, sekalipun engkau dibakar atau dibelah dua. "
Ia berkata "Wahai Rasulullah, tambahkanlah. " Rasulullah menjawab, "Berbaktilah kepada kedua ibu-bapamu, jangan sekali-kali engkau meninggikan suara di hadapannya. Jika keduanya memerintahkan engkau untuk mengeluarkan hartamu, maka keluarkanlah bagi keduanya. "

Lelaki itu meminta kembali : "Wahai Rasulullah, tambah lagi selain itu. " Rasulullah menjawab, "Jangan engkau meminum khamar (arak), sebab khamar itu adalah kunci segala kejahatan. " Lelaki itu meminta kembali, "Wahai Rasulullah, tambahkanlah untukku selain itu. " Rasulullah S.A.W. menjawab, "Didiklah keluargamu dan berilah mereka nafkah sesuai dengan kemampuanmu, dan janganlah engkau mengangkat tongkat (lisan)mu namun berbuatlah agar mereka takut kepada Allah. " HR Imam Ibnu Majah.

Adab anak terhadap kedua ibu-bapanya :
Berbuat baik dan berlemah lembut terhadap mereka.
1. Mentaati perintah kedua mereka selagi tidak bertentangan dengan perintah Allah.
2. Melihat wajah mereka dengan kasih sayang merupakan ibadah.
3. Mendoakan mereka berdua dengan doa yang baik.
4. Menjaga hati mereka berdua dan menggembirakan mereka.
5. Menjalinkan silaturrahim dengan sahabat-sahabat mereka.
6. Menziarahi kubur ibu-bapa jika mereka telah meninggal dunia.

Wanita Yang Dimurkai Allah (perkara yang amat dibenci allah pada seorang wanita)
Kepada wanita yang tidak menutup aurat Allah berfirman, " Hiduplah dengan apa yang kau suka. " Allah melaknati wanita yang sengaja mendedahkan auratnya kepada lelaki yang bukan muhrim.

Perempuan yang memakai kain yang tipis dan jarang untuk menarik perhatian lelaki bukan muhrim atau memakai segala yang mendatangkan keghairahan kepada orang lain maka dia tidak akan mencium bau syurga.

Wanita yang jahat lebih buruk dari 1000 orang lelaki yang jahat.
Pengorbanan seorang wanita amat dihargai oleh Allah dan Rasulnya. Cuma kita kurang mengetahui kelebihan yang dikurniakan kepada kita semua. Sehinggakan hari ini manusia Islam mencari sesuatu selain dari agama karena merasa pengorbanan mereka tidak dihargai. Dan mereka turut melaungkan persamaan hak seperti di barat. Ini semua bukanlah salah mereka... tetapi kitalah yang bersalah karena kita lupa bahwa kita ini umat yang dianugerah kan dengan tugas kenabian. Memberi harapan dan bimbingan kepada manusia...


Wanita yang dimurkai oleh Allah
Sebagaimana Allah suka dengan wanita yang yang solehah, Allah juga sangat murka kepada beberapa jenis wanita. Oleh itu sangat perlu bagi kita mengetahui perkara yang boleh menyebabkan kebenciannya supaya kita terhindar dari kemurkaannya.

Kemurkaan Allah pada hari kiamat sangat dahsyat sehinggakan nabi2 pun sangat takut. Bahkan Nabi Ibrahim pun lupa bahwa dia mempunyai anak yang bernama Nabi Ismail karena ketakutan yang amat sangat. Abu Zar R.A meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda: "Seorang wanita yang berkata kepada suaminya, "semoga engkau mendapat kutukan Allah" maka dia dikutuk oleh Allah dari atas langit yang ke-7 dan mengutuk pula segala sesuatu yang dicipta oleh Allah kecuali 2 jenis makhluk iaitu manusia dan jin. "

Ab. Rahman bin Auf meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda : "Seorang yang membuat susah kepada suaminya dalam hal belanja atau membebani sesuatu yang suaminya tidak mampu maka Allah tidak akan menerima amalannya yang wajib dan sunnatnya. "

Abdullah bin Umar r. a meriwayatkan bahwa Nabi S.A.W. bersabda: "Kalau seandainya apa yang ada dibumi ini merupakan emas dan perak serta dibawa oleh seorang wanita kerumah suaminya. Kemudian pada suatu hari dia terlontar kata2 angkuh, "engkau ini siapa? Semua harta ini milikku dan engkau tidak punya harta apa pun. " Maka hapuslah semua amal kebaikannya walaupun banyak.

Nabi S.A.W. adalah seorang yang sangat kasih pada ummatnya dan terlalu menginginkan keselamatan bagi kita dari azab Allah. Beliau menghadapi segala rupa penderitaan, kesakitan, keletihan dan tekanan. Begitu juga air mata dan darah baginda telah mengalir semata-mata karena kasih-sayangnya terhadap kita. Maka lebih-lebih lagi kita sendirilah yang wajar berusaha untuk menyelamatkan diri kita, keluarga kita dan seluruh ummat baginda. Sebagai penutup ikutilah kisah seterusnya ini sebagai iktibar bagi kita.

Ali r. a. meriwayatkan sebagai berikut: "Saya bersama Fatimah berkunjung kerumah Rasulullah dan kami temui beliau sedang menangis. Kami bertanya kepada beliau, "mengapa tuan menangis wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "pada malam aku di Isra'kan kelangit, daku melihat orang sedang mengalami berbagai penyeksaan... maka bila teringatkan mereka aku menangis. " Saya bertanya lagi, "wahai Rasulullah apakah yang tuan lihat?"

Beliau bersabda: Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih. Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangannya dipaut dari punggungnya sedangkan aspal yang mendidih dari neraka dituangkan ke kerongkongnya.

Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya sedangkan air getah kayu zakum dituang ke kerongkongnya.
Wanita yang digantung, diikat kedua kaki dan tgnnya ke arah ubun2 kepalanya serta dibelit dibawah kekuasaan ular dan kala jengking. Wanita yang memakan badannya sendiri serta dibawahnya tampak api yang menyala-nyala dengan hebatnya.

Wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka. Wanita yang bermuka hitam dan memakan ususnya sendiri. Wanita yang tuli, buta dan bisu dalam peti neraka sedang darahnya mengalir dari rongga badannya (hidung, telinga, mulut) dan badannya membusuk akibat penyakit kulit dan lepra.
Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan kaldai yang mendapat berjuta jenis siksaan. Maka berdirilah Fatimah seraya berkata, "Wahai ayahku, cahaya mata kesayanganku... ceritakanlah kepada ku apakah amal perbuatan wanita2 itu. "

Rasulullah S.A.W. bersabda, "Wahai Fatimah, adapun tentang : Wanita yang digantung dengan rambutnya karena dia tidak menjaga rambutnya (di jilbab) dikalangan lelaki.

Wanita yang digantung dengan lidahnya karena dia menyakiti hati suaminya dengan kata Kemudian Nabi S.A.W. bersabda: "Tidak seorang wanita yang menyakiti hati suaminya melalui kata2nya kecuali Allah akan membuatnya mulutnya kelak dihari kiamat, selebar 70 zira' kemudian akan mengikatnya dibelakang lehernya.
Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya karena dia menyusui anak orang lain tanpa izin suaminya.

Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tangannya itu karena dia keluar rumah tanpa izin suaminya, tidak mandi wajib dari haidh dan nifas.

Adapun wanita yang memakan badannya sendiri karena suka bersolek untuk dilihat lelaki lain serta suka membicarakan keaiban orang. Adapun wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka karena dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) dikalangan orang yang banyak dengan maksud supaya orang melihat perhiasannya dan setiap orang jatuh cinta padanya karena melihat perhisannya.

Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai ke ubun2nya dan dibelit oleh ular dan kala jengking karena dia mampu mengerjakan solat dan puasa. Tetapi dia tidak mahu berwudhuk dan tidak solat serta tidak mahu mandi wajib.

Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya seperti kaldai karena dia suka mengadu-domba(melaga-lagakan orang) serta berdusta.
Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing karena dia ahli fitnah serta suka marah-marah pada suaminya.

Dan ada diantara isteri nabi-nabi yang mati dalam keadaan tidak beriman karena mempunyai sifat yang buruk. Walaupun mereka adalah isteri manusia yang terbaik dizaman itu. Diantara sifat buruk mereka : Isteri Nabi Nuh suka mengejek dan mengutuk suaminya.
Isteri nabi Lut suka bertandang ke rumah orang. Semoga Allah beri kita kekuatan untuk mengamalkan kebaikan dan meninggalkan keburukan. Kalau kita tidak berasa takut atau rasa perlu berubah... maka kita kena khuatir. Takut kita tergolong dalam mereka yang tidak diberi petunjuk oleh Allah. Nauzubillahi min zalik.